Antareja / Tokoh Wayang

ANTAREJA

ANANTAREJA adalah putera Bima/Werkudara salah satu dari lima satria Pandawa dengan Dewi Nagagini, putri Sanghyang Anantaboga dengan Dewi Supreti dari Kahyangan Saptapratala.

Ia mempunyai 2 (dua) orang saudara lelaki lain ibu, bernama:

  1. Gatotkaca putra Bima dengan Dewi Arimbi, dan
  2. Arya Anantasena putra Bima dengan Dewi Urangayu.

Anantaraja atau yang lebih sering disingkat Antareja adalah salah satu tokoh pewayangan yang tidak terdapat dalam Mahabharata karena merupakan asli ciptaan para pujangga Jawa.

Antareja adalah putra sulung Bimasena yang lahir dari Nagagini putri Bathara Antaboga dewa bangsa ular, perkawinan Bima dan Nagagini terjadi setelah peristiwa kebakaran Balai Sigala-Gala di mana para Korawa mencoba untuk membunuh para Pandawa seolah-olah karena kecelakaan.

Bima kemudian meninggalkan Nagagini dalam keadaan mengandung, Antareja lahir dan dibesarkan oleh Nagagini sampai ketika dewasa ia memutuskan untuk mencari ayah kandungnya dengan bekal pusaka Napakawaca pemberian Antaboga dan Cincin Mustikabumi pemberian Nagagini, Antareja berangkat menuju Kerajaan Amarta.

Di tengah jalan Antareja menemukan mayat seorang wanita yang dimuat dalam perahu tanpa pengemudi, dengan menggunakan Napakawaca Antareja menghidupkan wanita tersebut, yang tidak lain adalah Subadra istri Arjuna.

Tiba-tiba muncul Gatotkaca menyerang Antareja, Gatotkaca memang sedang ditugasi untuk mengawasi mayat Subadra demi untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap bibinya itu.

Subadra yang telah hidup kembali melerai kedua keponakannya itu dan saling memperkenalkan satu sama lain, Antareja dan Gatotkaca gembira atas pertemuan tersebut, kedua putra Bima itu pun bekerja sama dan akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Subadra yang sebenarnya yaitu Burisrawa.

Antareja memiliki Ajian diantaranya;

  1. Upasanta pemberian Sanghyang Antaboga, lidahnya sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian.
  2. Anatareja berkulit napakawaca sehingga kebal terhadap senjata.
  3. Ia juga memiliki cincin Mustikabumi pemberian ibunya yang mempunyai kesaktian menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh bumi maupun tanah, dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kematian di luar takdir.
  4. Kesaktian lain Anantareja dapat hidup dan berjalan didalam bumi.

Anantareja memiliki sifat;

  1. Jujur,
  2. Pendiam,
  3. Sangat berbakti pada yang lebih tua dan sayang kepada yang muda,
  4. Rela berkorban, dan
  5. Besar kepercayaanya kepada Sang Maha Pencipta.

Setelah Anantareja dewasa menjadi raja di negara Jangkarbumi bergelar Prabu Nagabaginda, Ia menikah dengan Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranawa, raja ular di Tawingnarmada, dan berputra Arya Danurwenda.

Ia meninggal menjelang perang Bharatayuda atas perintah Prabu Kresna dengan cara menjilat telapak kakinya sebagai tawur (korban untuk kemenangan) keluarga Pandawa dalam perang Bharatayuda.