Bima / Tokoh Wayang

BIMA


BIMA atau WERKUDARA dikenal pula dengan nama;

  1. Balawa,
  2. Bratasena,
  3. Birawa,
  4. Dandunwacana,
  5. Nagata,
  6. Kusumayuda,
  7. Kowara,
  8. Kusumadilaga,
  9. Pandusiwi,
  10. Bayusuta,
  11. Sena, atau Wijasena.

Bima putra kedua Prabu Pandu raja Negara Astina dengan Dewi Kunti putri Prabu Basukunti dengan Dewi Dayita dari negara Mandura.

Bima mempunyai 4 orang saudara bernama:

  1. Puntadewa dan
  2. Arjuna yang sekandung dan
  3. Nakula dan
  4. Sadewa saudara lain ibu

Bima memililki sifat dan perwatakan;

  1. Gagah berani,
  2. Teguh,
  3. Kuat,
  4. Tabah,
  5. Patuh, dan
  6. Jujur.

Bima memiliki keistimewaan ahli bermain ganda dan memiliki berbagai senjata antara lain;

  1. Kuku Pancanaka,
  2. Gada Rujakpala,
  3. Alugara,
  4. Bargawa (kapak besar), dan Bargawasta,
Swdangkan ajian yang dimiliki adalah:

  1. Aji Bandungbandawasa,
  2. Aji Ketuklindu, dan
  3. Aji Blabakpangantol-antol.

Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran yaitu;

  1. Gelung Pudaksategal,
  2. Pupuk Jarot Asem,
  3. Sumping Surengpati,
  4. Kelatbahu Candrakirana,
  5. Ikat pinggang Nagabanda, dan
  6. Celana Cinde Udaraga.
Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain;

  1. Kampuh/kain Poleng Bintuluaji,
  2. Gelang Candrakirana,
  3. Kalung Nagasasra,
  4. Sumping Surengpati, dan
  5. Pupuk Pudak Jarot Asem.

Bima tinggal di kadipaten Jodipati wilayah negara Amarta dan mempunyai tiga orang isteri dan 3 orang anak, yaitu :

  1.  Dewi Nagagini, berputra Arya Anantareja,
  2. Dewi Arimbi, berputra Raden Gatotkaca dan
  3. Dewi Urangayu, berputra Arya Anantasena.

Akhir riwayat Bima diceritakan mati sempurna (moksa) bersama ke empat saudaranya setelah akhir perang Bharatayuda.