Abiyasa / Tokoh Wayang

RESI ABIYASA

ABIYASA dikenal pula dengan nama Resi Wiyasa (Mahabharata), Ia putra Resi Palasara dari pertapaan Retawu dengan Dewi Durgandini putri Prabu Basuketi raja Wirata.

Abiyasa memiliki sifat dan perwatakan ; 

  1. Pandai,
  2. Sangat cerdas,
  3. Arif bijaksana,
  4. Alim,
  5. Soleh,
  6. Berwibawa,
  7. Limpad, dan
  8. Linuwih.
Ia juga memiliki berbagai keistimewaan antara lain;

  1. Ahli bertapa,
  2. Ahli nujum,
  3. Ahli pengobatan (tabib),
  4. Banyak memiliki ilmu kesaktian,
  5. Ahli tata negara, dan tata pemerintahan.
  6. Juga mendapat anugrah Dewata berumur panjang.

Sepeninggalnya Prabu Wicitrawirya tahta Asita menjadi kosong, dan Abiyasa diboyong oleh dewi Durgandini ke Astina dan dijadikan raja dengan gelar Prabu Kresnadwipayana untuk mengisi kekosongan tahta Astina.

Dewi Ambika janda Prabu Citragada dan Dewi Ambiki/Ambalika janda Prabu Wicitrawirya kemudian dikawinkan dengan Abiyasa, Dari perkawinan tersebut Abiyasa memperoleh dua orang putra, yaitu:

  1. Drestarasta dari Dewi Ambika, dan
  2. Pandu dari Dewi Ambiki. 
  3. Abiyasa juga kawin dengan Dewi Datri penyanyi kidung Weda di pertapaan Srungga dan berputra Yamawidura.

Setelah menobatkan Pandu menjadi raja Astina, Abiyasa kembali ke pertapaan Retawu.

Abiyasa/Resi Wiyasa juga dikenal sebagai pujangga besar dengan karyanya ; Kisah kepahlawanan Mahabharata yang terdiri dari seratus ribu (100.000) seloka dan dibagi dalam delapan belas (18) buku yang dinamakan Parwa.

Abiyasa meninggal setelah berakhirnya perang Bharatayuda, tepatnya satu pekan setelah kelahiran Parikesait putra Abimanyu dengan Dewi Utari.

Abyasa moksa kembali ke alam Nirwana dengan menaiki kereta cahaya.